Presepsi Hijab Dimata Khalayak

Berbagai persepsi banyak orang menilai keberadaan aturan berpakaian muslimah yaitu membatasi pandangan mata itu. Semua orang bebas berpendapat dan menilai berdasarkan pandangan masing-masing. Itu hak asazi. Hak setiap orang, sebagaimana kaum wanita berhak menentukan bagaimana caraku berpakaian. Perbedaan sudut pandang tidak seharusnya memisahkan manusia sebagai makhluk sosial.

Manusia diciptakan Allah SWT dengan berbagai macam perbedaan, dan itulah yang membuat hidup jadi lebih bergairah dan dinamis. Perbedaan dari sisi mana manusia melihat tidak sepatutnya kemudian bersitegang saling memaksakan kehendak bahwa pandangan merekalah yang benar. Apakah memandang satu sisi mata uang membuat anda bisa memandang sisi lain dari mata uang itu?. Kita tidak bisa memandang dua sisi secara bersamaan, kita hanya bisa melihat apa yang ada didepan kita. Hanya Allah SWT yang mampu melakukan semua itu.

Hijabku mahkotaku

Jilbabku mahkotaku

Bagi sebagian besar perempuan muslim jilbab merupakan salah satu pelindung bagi mereka, dikarenakan jilbab itu sangat penting untuk menjaga kita agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti halnya: pelecehan seksual, ataupun sebagainya.
Oleh karena itu jilbab merupakan mahkota bagi seorang perempuan muslim, dikarenakan jilbab itu salah satu alat untuk menutupi aurat dari seorang perempuan.

Aurat seorang perempuan itu dari mulai ujung kepala sampai ujung kaki, dan hanya boleh terlihat wajah serta telapak tangan. Wanita dianjurkan untuk mengenakan jilbab terutama bagi seorang perempuan muslim bukan hanya ketika sedang sholat saja melainkan juga disaat kita akan keluar rumah. Seperi kata dari abu Hanif bin Abdurahman al-Attas: “satu langkah keluarnya seorang perempuan muslim tanpa menutup aurat nya, maka itu langkah bagi orang tuamu menuju neraka Allah”
Oleh karena itu jilbab merupakan mahkota dari seorang perempuan khususnya muslimah.

Pentingnya berhijab

Dalam ajaran Islam muslimah diperintahkan Allah untuk berjilbab. Perintah ini salah satunya tertuang dalam Qur’an surat Al Ahzab ayat 59.

“Hai Nabi, katakanlah kepada istrimu, anak-anak perempuanmu, istri-istri orang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal.”

Begitu pentingnya menutup aurat dengan jilbab bagi wanita muslim, tentunya tidak lepas dari beberapa keutamaan. Jilbab itu sendiri suci. Allah menyifatinya demikian dalam Qur’an surat Al Ahzab ayat 53:

“Dan, apabila kamu meminta sesuatu keperluan kepada mereka (istri-istri) maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagimu dan bagi mereka.”

Dengan hijab, hati atau pandangan mata dapat lebih terjaga dan aman dari fitnah. maka, Jilbab yang disebut juga penutup merupakan cara untuk menjaga kesucian diri (iffah).

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT sangat pemalu dan tertutup, menyukai sifat malu dan tertutup.” Dalam sebuah hadis shahih juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja diantara wanita yang mencopot pakaiannya di luar rumah, maka Allah akan mencabut pula kehormatannya. Dan, balasan itu setimpal dengan perbuatan yang ada.”

Hadis tersebut kadang diabaikan begitu saja, sehingga dampaknya pada masa sekarang terjadi fenomena wanita yang buka tutup jilbab atau menggunakan jilbab pada waktu dan acara tertentu saja. Ini tentunya tidak sesuai dengan tuntunan syaria’at Islam.

selain, pakaian luar, jilbab juga merupakan pakaian takwa dan buah dari keimanan seorang muslimah. Tentunya jilbab itu tidak pantas untuk disia-siakan. Sebab, Allah menjadikannya pelindung bagi setiap wanita mukmin. Maka, jika jilbab itu terlepas, terlepas pula lah berbagai keutamaan yang ada padanya. sungguh kerugian yang besar, bukan

Hijab bagi muslimah

Hijab adalah suatu kewajiban bagi wanita Muslimah yang sudah baligh. Dahulu ketika para shahabiyyah mendengar ayat tentang menutup aurat, mereka bersegera mentaatinya. Sebagaimana cerita dari Aisyah RA bahwa para shahabiyah ketika mendengar perintah Rabb nya segera pulang kerumah dan merobek kain-kain untuk menutup aurat mereka.

Namun, dewasa ini, banyak wanita muslimah yang sudah baligh belum menutup aurat mereka. Dengan berbagai dalih, seperti hijab itu tidaklah modis, membatasi gerak, membatasi karir, dan masih banyak alasan duniawi lainnya. Tetapi, tahukah ukhti bahwa hijab adalah sebuah kewajiban yang memiliki banyak keutaman.
Akan tetapi pada zaman yang sudah modern ini banyak juga para hijabers Indonesia yang mengenakan hijab akan tetapi masih tetap bisa tampil modis. Jadi berhijab sekarang ini bukanlah alasan lagi untuk tidak bisa tampil modis, dikarenakan kita sebagai perempuan muslimah dituntut untuk menutupi aurat, dengan berhijab dan tetap tampil dengan gaya yang modis.